Tampilkan postingan dengan label Ceritaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ceritaku. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Agustus 2022

Tuhan, Belum Mengizinkan

 

Satu hari berkelana menuju sebuah kota, dengan membawa harapan yang semoga saja terjadi.

Menyusun tiga rencana dan pada akhirnya hanya dua yang tercapai. Satunya tidak.

Ya, duka lara terasa, isak tangis mengiringi sepanjang perjalanan. Alih-alih penyesalan, lebih ke merasa bodoh akan tindakan yang telah kulakukan.

Seluruh tubuh merasakan lelah, terlebih hati dan pikiran yang seakan berdebat.

Hati: Aku ingin begini! Tidakkah kau mengerti apa inginku? 

Logika: Tidakkah kau sadar tindakanmu ini bodoh! Bagaimana bisa dapat terjadi jika sebelumnya tidak ada kesepakatan, ha! Aku mengerti kesedihanmu meski tidak dapat merasakan, hanya melihat dari caramu berharap. Bukankah membuat tubuhmu lelah dengan sampai sejauh ini? Justru, rencana yang sudah terjadwal tapi malah kau pungkiri terjadi kan? Sedangkan rencana yang kau buat sendiri tanpa ada diskusi kesepakatan yang pasti tidak tercapai. 

Sampai, kau membuatku tertutup akan keyakinanmu yang sekadar ingin. Namun, sedikitpun tidak ada penyesalan dariku. Karena, aku juga baru tersadar setelah semua terjadi. 

Hati: Kita tidak sepenuhnya bodoh, hanya saja berpikir dan bertindak terlalu cepat saja😌

Terima kasih, untukmu. Karena sudah bertindak menyampaikan apa yang ingin kusampaikan.

Logika: Terima kasih juga, untukmu. Karena dapat memanajemen dengan baik, sehingga tubuh tidak terlalu hanyut terlalu lama ke dalam lubang kesedihan😊

🌱 Terkadang, kita cepat membuat keputusan tanpa ada kematangan. Wajar bila manusia mudah berharap karena adanya keinginan untuk dicapai. 

Namun, ia terlupa bahwa semua terjadi atas izin Allah.

Di sisi lain, dalam konteks agama itu termasuk 'ain. Di mana bukan hanya paras saja yang dapat timbul penyakit, melainkan sebuah tujuan, impian, yang ingin dicapai pun dapat sirna begitu saja.

Why?

Karena, semakin banyak telinga yang mengetahui apa tujuan dan harapan kita, kemungkinan kecil dapat terwujud.

So, sampaikanlah kepada yang benar-benar bersangkutan saja, bukan hanya karena ingin didengar dengan rasa kebanggan akan sebuah harapan tersebut.🌱

Semoga lain hari Allah menghendaki😇


Senin, 16 Mei 2022

Tentang Cinta

Tak mudah menyampaikan karena bagai pusaka yang harus benar-benar dijaga.

Mungkin, dari sebagian kita tak sempat menyadari jika ada yang pernah mencintai dengan hati yang tulus, tak peka dengan sikap dan perhatian kecil yang dilakukannya.

Sampai seiring berjalannya waktu telah menjawab bahwa dia mencintaimu, tapi kamu tak pernah mengetahuinya.

Karena sikap egois dan rasa mudah kecewa dalam diri membuat menutup mata akan hal-hal sederhana itu.

Ya, cinta tak mudah dicerna oleh alam logika, hanya dapat dirasakan oleh alam bawah sadar dari sebuah hati.

Siapapun pasti pernah emosi dan berkata kasar kepada pasangan, bahkan tanpa adanya kesadaran diri untuk meminta maaf. Merasa benar, mungkin sehingga berat atau sekadar gengsi melakukan hal itu.

Mudah terlena dan hanyut dalam kenyamanannya, membuat diri terlupa sejenak akan beratnya hidup.

Ya, begitulah cinta dengan beragam sensasi di dalamnya. Konflik dan diskusi.

Sebelum terlambat, sampaikanlah jika memang mencintainya atau sekadar merasa nyaman sebelum terpendam lama karena Tuhan telah memanggilmu.

Bukan hanya cinta, segala macam rasa apapun sampaikanlah. Berhenti menyiksa diri sendiri dengan kebungkaman itu.

Karena ada mulut untuk mengucap, telinga yang siap mendengar, dan hati yang siap menerima serta otak akan mengingatkan kembali, memutar kembali history.

😊

Selasa, 13 Juli 2021

Cinta Sesaat

Menurut kamu apa itu cinta sesaat ? 

Dikutip dari sebuah website:

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/30/210000720/3-hal-yang-terjadi-saat-seseorang-jatuh-cinta-?page=3 

Kita menyangka bahwa kita benar-benar jatuh cinta padanya, hanya karena berpikir bahwa dia adalah tipe idaman kita.

Tapi, saat kita sedang sibuk dengan pekerjaan, apakah kita masih memikirkannya? Cinta bukanlah sesuatu yang bisa kita dapatkan dengan cepat. 

Intinya, jika kita bisa fokus untuk memberikan cinta selain pada pekerjaan, sahabat, keluarga dan diri sendiri, berarti perasaan tersebut hanyalah sesaat dan bukan cinta sejati.

*

That's right! 

Cinta yang hanya terasa menggebu-gebu di awal, dan kemudian bisa cepat memudar ketika pandangan ataupun keinginan sudah teralihkan oleh hal yang lain. 

Bukankah itu yang sering kita alami ?  

Melihat dan bertemu seseorang lalu merasakan, wah dia jodohku, aku mencintainya, aku ingin memilikinya. Haha .... 

Hanyalah buaian kata yang seketika terucap dari bibir, tapi belum tentu dari hati yang sebenarnya. 

Aku pernah mengalami kejadian di mana, aku bertemu banyak laki-laki. Iya, ada yang tinggi di atasku, sepadan denganku,  berambut rapi, dan bahkan ada yang acak-acakan (terkadang juga rapi sih kalo tidak lupa pakai sisir, haha!) 

Berbadan kurus, sedikit gemuk, kurus sekali, berkulit putih, dan coklat. Kurang lebih seperti itulah mereka, namun tidak ada yang memenuhi kriteria yang benar-benar aku impikan. 

Hampir semua kukatakan aku menyukai mereka, padahal itu hanyalah rasa sekelebat mata memandang saja bukan cinta yang benar-benar mencintai. 

Ah, mengenang memori lama membuatku belajar dan mengerti apa itu mencintai. 

Ini sekedar cerita singkat dari yang kualami dulu, tapi sekarang juga terkadang terulang lagi. Haha! 

Maklumlah faktor banyak pertanyaan, "Kapan menikah? Sudah punya pacar belum? Calonnya anak mana nih?" Bla bla bla! 

Ya, bukan salah mereka sih bertanya, dan bukan salahku juga untuk menjawab dengan senyuman kecut. 

Karena menikah itu untuk jangka panjang bukan jangka pendek, jadi harus dipertimbangkan dengan matang segala kebutuhan di dalamnya. 

Jika kamu punya pendapat lain, yuk komen di bawah dan kita bertukar pemikiran✨ 

Kamis, 22 April 2021

Rumah Hujan

Pernahkah kamu merasakan tidur di bawah butiran-butiran hujan? 

Tetes demi tetes berjatuhan, membasahi wajah ketika sedang terlelap dalam balutan selimut 

Terlihat jelas bentuk air yang menempel pada dinding atas 

Terdengar suara gemericik air menyentuh logam besi "tush.. tush.." 

Iya, hampir sepanjang malam setiap kali hujan turun terjadi seperti itu 

Jangankan air yang menetes, hampir setiap kali hujan turun dengan deras terdengar jelas hujan di atas genting yang hanya selapis saja, "arrgghh.. suara yang begitu keras sampai membuat telinga ini terasa pengang dan ketakutan akan kebocoran kamar kerap kali datang menghantui dan tidur pun menjadi gusar karenanya." 

Tak ada daya untuk membenahi semua kebisingan dan kerisauan itu yang ada hanya menikmati setiap asa yang ada 

Waktu terus berputar 

Kehidupan terus berlanjut 

Hanya dapat berteman dengan semua ketidak nyamanan itu 

Yah, apalagi jika bukan untuk merasakan kenyamanan hidup 

Di rumah ini 




Minggu, 28 Februari 2021

Tentang Prasangka

Sebuah kata: 

"hayo.. kamu ada hubungan ya dengan dia?" 
"eh mereka terlihat dekat banget, apa jangan-jangan mereka ada hubungan spesial?"
"tak kira kamu dekat dengan dia.."

Semudah itu berprasangka yang belum tentu pasti kebenarannya? 
Bukankah lisan itu tak bertuan? iya, memang lisan itu lembut gemulai namun bukankah yang mengendalikan lisan adalah pemikiran dan hati diri kita sendiri? 
Memang tidak dapat mengatur dan mengendalikan orang sekitar namun setidaknya dapat menasehati dengan memberi contoh yang baik agar tidak dilakukan oleh mereka. 

=== 
Lucu kadang merasakan keragaman cerita dalam hidup ini 
Selepas itu dalam berkata tanpa memikirkan ada hati yang terluka atau tidak karenanya 

Teringat akan sebuah hadits: 
"Aku (Allah) sesuai prasangka hamba-Ku." 

Bukankah sama seperti halnya kepada sesama manusia? sesama teman yang dimana sesama saudara bahkan semuslim, yang dimana jika berpikir buruk tentangnya maka tanpa sadar tubuh akan tersugesti bahwa ia benar-benar buruk dimata diri ini padahal belum tentu. Bisa juga sebaliknya jika berpikir baik tentangnya maka tubuh pun akan tersugesti bahwa ia memang baik. Bukankah begitu adanya? 

Jadi, alangkah baikya pastikan kebenarannya dengan bertanya kepada yang bersangkutan tanpa menduga-duga yang dimana dapat menimbulkan sebuah fitnah. 

Karena disamping dapat menambah dosa diri sendiri juga dapat merusak hubungan di dalamnya (hubungan antara yang dibicarakan dengan yang membicarakan) 

Salam Energi Positif🌱 

Rabu, 30 Desember 2020

Terima Kasih 2020

Banyak sekali kejadian yang terjadi selama 2020 ini, dimulai dari awal tahun ini. 

Iya aku ingat hari Rabu bulan Januari, dimana handphoneku rusak karena kecerobohan diri sendiri, niatnya bersenang-senang diakhir tahun 2019 namun kembali ke Surabaya membawa duka. Singkat cerita alhamdulillah sudah mempunyai handphone baru A9 2020 daengan cerita berat di dalamnya. 

Memasuki bulan Maret terdengar akan diberlakukan PSBB masa pandemic covid-19 dan yah.. diberhentikan dari tempat kerja tentunya dengan gaji 1 bulan penuh. Alhamdulillah syukuri saja 

Bulan dimana dengan kegiatan yang baru masuk ke dunia relawan, turun langsung ke masyarakat, membantu memberi bantuan meski tak banyak namun terlihat senyum indah terlukis diwajah mereka membuat hati dan tubuh ini gemetar seakan berkata "masyaaAllah begini rasanya membantu, yang dulunya sering dibantu sekarang aku yang ikut membantu. Allah Maha Baik dan Bijaksana." 

Kehilangan barang setelah pendakian dan membuat insecure di dalamnya, kenapa? karena itu bukan milikku dan menyalahkan diri sendiri pun terjadi. Singkat cerita masalah selesai dengan mengganti sesuai nominal yang diinginkan (pemilik). 

Singgah ke Masjid Namirah Lamongan yang sudah lama ingin kukunjungi karena megahnya Masjid itu, kalau malam berkilau bak cahaya Ka'bah yang membuatku rindu untuk menghampirinya. 

Mengikuti kelas desain dan sertifikat Nasional iya, masih nasional belum internasional tapi berkarya tidak harus bersertifikat, so, terus berkarya! Bebarengan dengan keteledoran diri yang menguras saldo atmku tanpa kucermati terlebih dahulu. Menimbulkan bekas dan masalah di dalamnya, iya, karena panik ganti semua password akun, hapus akun, ganti nomer, pisah nomer, reset ulang hape, dan yang terberat ketika menghilang dari beberapa akun media sosial tanpa konfirmasi. Ya Allah.. Singkat cerita masalah selesai namun untuk grup-grup yang telah keluar tanpa konfirmasi minta maaf untuk hal itu karena memang waktu itu tidak dapat mengakses akun sehingga tidak dapat menghubungi (kontak)  siapapun. 

Disaatt setelah itu aku teringat akan sebuah janji untuk mengantar teman-teman ke pendakian, terkesan mendadak sekali memang keputusanku untuk berangkat dan persiapan baru dilakukan malam itu, mana posisi lagi dapet pertama😅. Singkat cerita akhirnya sudah terlaksana tanggung jawab untuk memenuhi janjiku pada mereka, maafin yah untuk salahku baik itu sebelum dan sesudah pendakian 😊 

Diminta untuk menjadi dokumentasi suatu acara yang sakral (pernikahan), cuman pakai hape doang sih dan hasilpun belum maksimal, maklum low budget 

Peluang freelance dengan harga yang lumayan dalam 10 hari dan alhamdulillah hampir mencapai achieve yang kutulis dibuku. 

Dapat email dari Youtube Creators, alhamdulillah hwa.. senangnya eh tapi sadar masih awal belum ketengah😁 

Masih banyak sebenarnya cerita di tahun 2020 ini namun yang tertulis pada buku dan teringat dalam memori pikiran ya itu (di atas). 


🌱🌱🌱

Pelajaran yang kudapat dari semua kejadian itu, yaitu 

1. Niat awal menentukan hasil dari tindakan yang diperbuat 

2. Tulis dan tanam dalam pikiran serta keyakinan yang kuat apa yang ingin dicapai 

3. Lebih berhati-hati terhadap apapun dan siapapun, berprasangka baik itu harus namun berprasangka buruk untuk mawas diri itu juga perlu. Tapi bukan berarti menilai semua orang itu sama, jadi jeli dan bijak dalam menganalisa 

4. Kontrol nafsu untuk tidak mudah tergiur akan hadiah yang belum pasti ada (wujudnya) 

5. Menjaga dan bertanggung jawab meskipun bukan milik pribadi, ingat amanah itu berat 

6. Dan yang terakhir kemana dan dimanapun dengan siapapun ingat selalu Allah (Tuhan-ku) dan membaca sholawat serta menunaikan ibadah wajib tanpa meninggalkan dengan sengaja. 

Hmm.. Sudah cukup atau kurang banyak? 😄 sudah itu saja yah. 

Rabu, 25 November 2020

Perhatikan Langkahmu

Kita tidak tau apa yang akan terjadi di bawah dan apa yang ada di bawah. Alih-alih salah pijak yang ada terperosok ke bawahnya. 

Suatu ketika, aku turun ke sebuah sungai yang awalnya terlihat sepele dan "ah pasti pendek ini mah" namun benar pendek di pinggiran dan dalam di tengah. Aku tertinggal karena merasa ragu untuk turun dengan sebab tertentu namun yakinkan diri untuk turun. Ketika sampai di pertengahan sungai aku ragu akan berpijak ke batu yang mana karena begitu buram air sungainya sehingga tak terlihat jelas di dalamnya. Terlihat ada sebuah lubang di sisi kananku dan teman berkata "naik ranting pohon ini dan injak batu, disitu dalam hati-hati" sedikit ragu ketika melangkah dan benar saja aku naik ke atas ranting pohon itu, menginjak batu di sisi kanan dan terperosok ke bawah, sontak cari pijakan batu yang lain dan terperosok kembali. Pada akhirnya barang yang kubawa pun tenggelam. Singkat cerita aku selamat meskipun dalam keadaan gemetar dan kaget. 

_Tubuhku yang gemetar, pakaianku yang basah, serta barangku yang terkena sungai. Kaget rasanya akan kejadian itu, ketakutan akan tenggelam di dalamnya dan tak dapat kembali ke daratan. Uh.. iya, aku yang tidak bisa berenang dan ada hal-hal yang terngiang ketika melihat arus deras dalam pikiran. Semua berkecamuk dalam kepala dan badan._ 

Pada akhirnya semua telah selesai dengan meninggalkan pelajaran di dalamnya untuk lebih menjaga keamanan diri ke depannya. 

Alhamdulillah. 


🌱 Apa yang terlihat belum tentu sebenarnya, apa yang dipikir sepele bisa jadi menakutkan. Jika memang keraguan muncul alangkah baiknya tenangkan diri terlebih dahulu dan berdoa. Jika masih sangat ragu maka jangan diteruskan, ganti dengan apa yang kamu yakini. Namun adakalanya ketakutan (memang) harus dilawan dengan keberanian dan perkiraan yang matang. 

Jangan sampai keberanian membuat menyusahkan diri sendiri dan orang sekitar.🌱  

Sabtu, 10 Oktober 2020

Hujan Sendu

Alhamdulillah, bersyukur pada Allah yang telah mengirimkan pesan kepada langit untuk menurunkan berkah melalui setiap tetesan air yang jatuh menembus tanah. 
Setelah sekian lama bumi ini kering dan gersang, tanaman yang seharusnya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan menunduk ke bawah, tak lagi tegap seperti sedia kala. 
Sungai yang harusnya deras dengan air jernihnya namun kini begitu kering dan hanya terlihat dasar bebatuan jurang. 

Hmm.. Bumi yang masih berkutik dengan sti copid19 dan beberapa hari yang lalu pun terjadi demo penolakan omnibuslaw yang dimana banyak kerusakan yang ditimbulkan. Iya, Surabaya fasilitas umum yang dirusak oleh oknum yang tak berakal sehat. melihat ditelevisi pun beberapa tempat sampai hangus dibakar oleh massa - Jakarta. 

Subhanallah.. Akan semua yang terjadi belakangan ini. 

Kenapa jadi bahas kesitu yah.. Balik ke hujan lagi yang membuatku hanyut dalam lamunan😁😁 

Iya, hujan membuat ingatanku kembali akan masa-masa ketika aku sering bermain dengannya (hampir) setiap hari sepulang sekolah. 
Waktu itu dimana masih dengan seragam putih abu-abu, dengan sepeda angin dan aku menerobos dibawah derasnya air yang mengguyur uhh.. betapa seronoknya bermain dengan hujan, mengayuh dengan sekuat tenaga, berulang kali mengeryipkan dan mengusap air yang menutup mata untuk dapat melihat jalanan (setidaknya sedikit terlihat) hehm... ⛈💦  
indah dibayangkan dan terlukis jelas dipikiran. 
Sempat sakit demam karena sering hujan-hujanan namun karena pada dasarnya aku yang tidak suka memakai jas hujan jadi yasudah sakit kuhempas dan memilih tetap bermain di bawah hujan. 

Hm.. Ahh.. (menghela nafas) masa SMK yang kini menjadi kenangan dalam keabadian imajinasi. 

Hujan masih turun saat tulisan ini dibuat. 

Tulislah disaat apapun suasana yang sedang kamu rasakan (kalo bisa hal baik yah :)) tentang apapun itu. Agar tidak tertumpuk didalam berkas pikiran. Ingat tubuh juga butuh istirahat untuk mengisi dayanya kembali dan kamu dapat melakukan hal-hal baik sesukamu. 
Akan ada kelegaan yang kamu rasa ketika kata demi kata sudah kamu sampaikan dalam tulisan. 
Coba ajah 💟  

Selasa, 22 September 2020

Seperti Simbol

Semua terasa abstrak, tak ada titik ujung dari semua ini. Seperti garis yang berjalan melingkar, berliku tanpa arah jalan yang jelas. 

Kejenuhan, rasa ingin berganti ke fase yang baru ugh.. terasa berat seakan ada rasa yang tertinggal (entah apa itu). 

Tak ada gambaran jelas mau kemana dan seperti apa, hanya lamunan dalam diam menatap tembok kamar bercat violet yang begitu polos tanpa ada goresan garis maupun teks di dalamnya. 

Apa aku sedang berada pada titik kelelahan? Kejenuhan? Kebosanan akan kehidupan ini? Hmm.. tak ada jawaban pasti dari bibir ini untuk menjawabnya. 

Impian? 

Aku ingat akan impianku, masih tergambar jelas dalam pikiran. 

Namun langkah seakan berat untuk menujunya. Oh Allah hamba lemah dan pasrah akan apapun yang terjadi dalam hidup. 

Teka-teki yang belum ada titik temu.

Kamis, 18 Juni 2020

Sebuah "Judge"

Ada seorang anak yang ingin melakukan sesuatu, ia ingin membuat suatu karya yang sederhana bahkan ia mempunyai impian yang (sebagian) orang mengatakan "mimpi jangan ketinggian, kalau jatuh sakit" atau ada juga yang "kamu itu tidak pintar, tidak bisa sekolah tinggi" bahkan ada kalimat yang cukup pedas "kamu jangan sok baik, penampilan seperti itu tapi tutur katamu tidak terjaga dengan baik"
"Kamu kok gitu? Seperti wanita bukan baik-baik"

Iya, itu sebagian kalimat yang terdengar dari ucapan mereka. 
Memang bisa jadi ada benarnya bisa juga ada salahnya. 

Namun bukan semerta-merta dalam berkata bahkan menjudge sebagaimana yang terpintas dalam pikiran. 

Bukan siapa dan apa yang salah maupun benar melainkan bagaimana menjaga agar lisan ini berada pada batasannya. 

Bersyukurlah ketika ada yang menilaimu bahkan "menasehati" (dengan caranya) karena itu berarti masih banyak yang peduli dan memperhatikan kehidupanmu. 

Tak harus ada marah ataupun dendam dalam diri ketika mendapati hal seperti itu, cukup dengan dalam diam dalam ketenangan alam semesta untuk menghadapinya. 

Bukankah Allah Maha Tahu? Dengan segala kekuasaan-Nya? 
Bumi Allah luas dengan berjuta bahkan milyaran umat manusia di dalamnya. 
Tak usah risau sesungguhnya masih ada langit sebaik-baik tempat berpenghuni dalam keabadian. 

Selasa, 09 Juni 2020

Salahkah aku mencintainya?

Cinta..
Tak ada kata pasti untuk mendeskripsikannya
Tak ada kata jelas untuk memaknainya
Tersirat bukan tersurat
Itulah dia (cinta)
________

Bukankah cinta berjuta rasanya?
Nikmat dan begitu indah?

"Aku mencintaimu lebih dari apapun, aku menyayangimu dan akan kulakukan apapun untukmu"
"Aku akan berjuang mendapatkanmu, aku nyaman dan bahagia bila didekatmu"

Itukah yang kamu rasakan?
Hahahah.. bulshit.!!!
Terdengar lucu rasanya

Benar memang nikmat, indah dan bahkan berjuta rasanya (sedih, galau, moodly, dan bahkan bisa tangisan yang menderu)
________

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan cinta melainkan diri sendiri yang kurang memposisikan cinta itu sendiri.
Bukan ia yang tak peka atau tak ada rasa untuk membalas cintamu, melainkan kenapa kamu mudah berharap?
Menitipkan cinta pada ia yang fana bukan padaNya yang kekal?

Bukankah Allah Dzat sang pemilik hati semua makhluk?

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik", artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu” [HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Hakim]

Rabu, 24 April 2019

Harapan Dalam Perubahan

Dia hadir dalam hidupku
Mengenalnya dan belajar dalam bimbingannya
Tak kusangka ceritanya menjadi seperti ini
Aku yang dulu mudah putus asa, tak sanggup melangkah dalam hidup dan ingin mengakhiri kehidupanku
Anak yang tak ingin diatur dan berkata tanpa tutur kata yang baik dan benar
Anak dengan sikap seperti kurang terdidik dan terlatih jiwa&mentalnya

Namun..
Perubahan itu ada!
Iya, dari sebuah harapan yang membawaku untuk maju ke masa depan
Harapan dari Allah melalui dia
Membimbing tanpa memandang materi dan menghadapiku dengan sabar meskipun terkadang membuatnya sangat marah

Begitu banyak ujian menghampiri, sempat ada keraguan dalam diri akan dirimu namun seiring bertambahnya hari aku masih tetap dalam bimbinganmu

Karenamu aku masih ada dalam dunia ini, menatap jelas masa depan dan melangkah mengarungi arus (kehidupan).

Kau tau dia siapa?
Ia adalah makhluk bumi yang tinggal di bumi 😅

🌱 Setiap pertemuan akan membawa pesan kehidupan tersendiri bagi yang si penemu, bertemu dengan siapapun merupakan suatu anugerah bukan kesialan atau bahkan penyesalan hidup. 

Jadi, bersyukurlah untuk setiap pertemuan-perpisahan yang ada karena di dunia tiada yang kekal hanya akhiratlah yang kekal nan abadi. 

Jumat, 05 April 2019

Dua Sisi Spion

Dalam hidup ada masa lalu dan ada masa depan, ada yang dikorbankan dan ada yang mengorbankan.

Seperti halnya spion yang bagiku memiliki dua sisi yang berbeda, beragam makna dan beragam sudut pandang. 

Diibaratkan seperti ini: 
Aku sedang mengendarai sepeda motor dengan spion yang terpasang pada sisi kanan dan sisi kiri. Seketika spion sisi kanan terjatuh lalu aku ambil dan masukkan ke dalam tas. Kubiarkan tidak terpasang karena mengejar waktu, alhasil aku mengendarai motor dengan hanya satu buah spion saja. Baru pertama kali ini aku memakai satu spion saja bukan dua.

Kamu tau apa yang terjadi? 
Aku hanya dapat melihat dari sisi kiri saja tanpa dari sisi kanan. 
Dan ketika mau berbelok kepalaku menoleh-noleh ke kanan dan klakson pun berbunyi "tiin.." ya karena aku hanya dapat melihat dari satu sisi bukan kedua sisi.
Rasa takut dan was-was akan keamanan di jalanan, ditangkap oleh polisi membuat konsentrasiku menjadi kacau karena hanya satu spion saja yang kupunya. Dan oh.. itu rasanya seperti hidup dengan hanya sebelah mata saja.

Aku bingung melihat ke depan dan menengok ke sisi kiri dan ke kanan banyak klakson dan itu membuatku sangat tidak nyaman. Gusar ingin rasanya agar cepat sampai.

Setelah lama di jalanan alhamdulillah sampai tujuan dengan selamat dan memasang spion pada tempatnya.

🌱 Seperti itulah penggalan cerita dari sebuah spion bagi kehidupan. Kesimpulannya, Fokuslah ke depan pada satu arah meskipun ada dua sisi di masa lalu yang selalu mengejarmu dan siap membelenggumu kapan dan dimanapun kamu berada. Jika hanya diam di satu tempat saja maka bersiaplah kamu akan tertinggal oleh setiap masa dan moment yang terjadi.

So, move against the flow of the past to achieve your dreams! 🌱 

Rabu, 20 Maret 2019

Pesan Dari Mushollah


Pertama kalinya berkunjung ke tempat ini, terlihat dari depan begitu bersih dan lebar namun ternyata itu shaf laki-laki dan shaf wanita berada di dalam. Memasuki sebuah gang kecil yang kupikir mushola ini memprihatinkan, sempit jalannya, pintu toiletnya terbuka di bawah "hey tanganku bisa melambai keluar" ya Allah tempat wudhunya pun hanya dua kran air saja dan lantainya pun licin jadi harus pelan-pelan ketika berjalan. 

Ketika sudah selesai berwudhu memasuki ruangan ibadah, terlihat banyak sajadah terbeber dengan rapi dan tertata. Mukenanya cukup harum namun berantakan (tidak terlipat ataupun terhanger).

Meskipun begitu ada satu hal yang di dapat yaitu mushollah ini penuh dengan jamaah ibu-ibu yang sudah lansia. Seusai sholat mereka saling bersalaman dan keluar berjalan satu-persatu (secara berbaris).

🌱 Beribadahlah dimanapun dan kapanpun. Tempat itu sangat sederhana meskipun sedikit memilukan namun yang membuat nyaman atau tidaknya adalah sudut pandang diri sendiri.

Ketika tidak dapat merubah keadaan maka rubahlah cara berpikir diri sendiri - semestaberhijrah 🌱

Minggu, 10 Maret 2019

Lepaskan Layaknya Kupu-kupu


Sepenggal cerita pun terjadi:
hey, ada telur akan kubawa pulang untuk dipelihara
"kau baik, terima kasih"
kau mulai berkembang dan menutup seluruh badanmu
"iya aku sebuah kepompong yang akan memberikan hadiah untukmu"
oke, akan kutunggu, cepatlah kau tumbuh
Beberapa hari kemudian..
"hey lihatlah aku, inilah wujudku yang sebenarnya seekor Kupu-kupu dan ini hadiah yang kupersembahkan untukmu sebagai balas jasa karena telah merawatku"
cantik sekali, sayapmu berwarna-warni dan cerah aku sungguh bangga padamu. Namun inilah waktunya akhir perjumpaan kita, kau sudah dapat bebas dan kembali pada habitat luasmu. Pesanku padamu "Jagalah dirimu baik-baik di luaran sana karena akan ada banyak hal yang siap memangsamu
"akan kuingat selalu pesanmu dan akan kujaga amanahmu, aku yakin suatu saat kita akan bertemu kembali. Terima kasih dan jaga dirimu"

Dalam mendidik seperti bertemu ulat yang akan berkembang menjadi seekor kupu-kupu.
Sering menjumpai sebuah telur tanpa bertemu dengan ulat.
Sebuah telur terselip dalam persembunyian di bawah daun dan berada dalam kedalaman jauh dari jangkauan manusia.

Berjalan lalu melihat kupu-kupu beterbangan ke atas awan, ada yang seekor ada pula yang bergerombol
aduhai pemandangan yang seronok dan meneduhkan mata  

Seperti itulah ketika sedang mendidik, mengajarkan ketika sudah menjadi anak, benih dalam kandungan pengajaran orang tua.
Untuk hasil serahkan kepada Allah dan biarlah anak itu menentukan akan jadi apa kedepannya karena sejatinya masing-masing manusia mempunyai ciri khasnnya masing-masing dan tersembunyi.

Yakinlah suatu hari nanti akan bertemu ketika sudah menjadi seekor kupu-kupu yang terbang bebas dengan mengepakkan sayap cantiknya dan kembali (pulang) kepada Yang Maha Kuasa.

🌱 

Sabtu, 09 Maret 2019

Belajar Dari Kupu-kupu


Dulu aku membencimu (ulat) namun sekarang aku belajar menyukaimu dengan perlahan.

Dulu melihat ulat merasa jijik dan tidak mau memegang karena ulat itu membuat gatal, sehingga ketika bertemu dengan ulat langsung cari batang pohon dan menyingkirkan ulat itu (melempar) menjauh sampai terjatuh.

Lambat laun semua itu berubah menajdi sebuah pendekatan (kesukaan), kronologinya begini:
Bertemu dengan seseorang yang mempunyai hobi berburu ulat padahal sebagian membunuh ulat namun ini memburu ulat, aneh ya.. 😁 

Suatu ketika membuat janji untuk hunting bersama di suatu tempat yang cukup aneh (tidak masuk di akal) yaitu blusukan di rerumputan yang bagiku enggak banget dan panas 

Aku baru sadar bahwa dibalik keindahan dan keelokan sayap kupu-kupu terdapat perjuangan yang cukup berat.

Dimulai dari proses:
Bertelur yang tidak semuanya menetas, 

Ulat yang membuat geli dan gatal bahkan untuk sebagian orang itu hewan yang menjijikkan,. Dapat dimangsa oleh predator dan hunian ditebang oleh manusia,

Kepompong yang dapat saja jatuh pada saat penetasan, perputaran (goyangan) yang cukup cepat,

Jadilah kupu-kupu yang beragam warnanya.

🌱 Tak mudah menjadi sesuatu yang indah untuk dinampakkan pada mata manusia. Ada banyak musuh yang siap menjatuhkannya kapanpun dan dimanapun demi memenuhi nafsu dan egonya. Terkadang lebih menyukai hasil dibanding mengamati proses yang terjadi. Yah.. Hasil itu nampak sedangkan proses itu tenggelam dalam pijakan tanah dan terlukis dalam balutan langit nan lembut. 🌱

Sabtu, 19 Januari 2019

Pendidikan Dari Ayah

Pentingnya mengajarkan hal-hal kecil pada anak sejak ia masih dini.

Kisah lanjutan: https://semestaberhijrah.blogspot.com/2018/12/reframing-ambil-positif-buang-negatif.html

Seorang bapak bercerita sedikit kisahnya kepadaku disela aku mengetik.
Beliau berkata bahwa " iya mbak jadi anak saya sudah saya minta untuk mencuci baju sendiri, menyetrika sendiri yang sebelumnya pakaian tinggal tumpuk dan pakai, menunggu istri saya mencucinya. Sekarang sudah tidak lagi. Saya bilang "kamu jangan menunggu ayah atau ibu, kamu tulang punggung keluarga, kamu yang akan menggantikan ayah jika ayah terjadi apa-apa. Iya ayah" "

Jadi diajarin mandiri ya pak?

" iya mbak, seorang anak harus mempunyai prinsip bukan asal ikut sana-sini. Teman sekolah disana ikut sekolah disana, teman kerja ini ikut ini, teman di rumah masag ikut di rumah juga? Kan tidak mbak. Hidup jangan menggantungkan ataupun menggandengkan pada orang lain. Jika ada yang seperti itu tidak akan sukses dan saya tidak mengajari seperti itu dan bukan anak saya. Harus semangat mbak! punya prinsip. Saya yakin pasti bisa mencapai apa yang ingin dicapai."

Tapi bukannya anak jika terlalu diatur akan membantah?

"iya mbak memang, harus sabar, saya bilang ke istri saya harus sabar mendidik anak, memberi pelan-pelan"

Hmm.. Begitu ya pak, baik ini totalnya pak.

" oiya mbak, terima kasih. "

Iya pak terima kasih juga.


Dari sepenggal kisah di atas dapat diambil bahwa peran orang tua sangatlah berperan penting dan berpengaruh terhadap tumbuh-kembang seorang anak.

Sabtu, 29 Desember 2018

Jejak Tentangmu

Malang -

Hari itu pertama kalinya ku pergi jauh ke luar kota seorang diri hanya untuk menemuimu, menemui dan berobat kepadamu. Kamu menurunkanku di Alun-alun kota Malang dan berpamitan pergi karena ada kesibukan. Berjam-jam lamanya ku menunggu seorang diri, di tempat yang sebelumnya belum kudatangi. Berjalan kesana-kemari tanpa mengerti "untuk apa aku disini? apa yang dapat kulakukan selama menunggumu disini?" 

Terdengar teriakan yang cukup menghebohkan, aku menoleh dan melihat sedang ada acara jalan sehat disitu "oh..pantas sekali heboh sedang berlangsung undian.."  Aku berjalan menghampiri tempat itu, aku melihat dan terasa sangat ramai dengan kerumunan banyak orang. "aku tak suka tempat ini terlalu ramai, aku tak suka kebisingan" karena aku tergolong anak intovert yang lebih suka sepih dan sunyi maka aku berjalan menuju arah Masjid, menaiki tangga demi tangga dan duduk memojok sebelah kanan masjid. Melihat betapa penuhnya lapangan itu dan hampir larut dalam lamunan kegabutan, kejenuhan karena menunggu!

Waktu terus berputar gemericik hujan pun datang membasahi kerumunan di lapangan. Aku putuskan untuk mencari tempat lain yang kusuka -taman- ku berjalan mengikuti petunjuk pada Maps, menyeberang dan berjalan seorang diri -hanya aku dan langit-.
Aku merasa lelah, lapar dan haus namun tak ada yang berjualan nasi di perumahan itu. Karena sudah tidak sanggup berjalan aku duduk di sebuah taman dan melihat sekeliling secara perlahan,"aku teringat aku punya buah Salak di dalam tas, alhamdulillah setidaknya untuk mengganjal perut".  
Tetiba turun hujan cukup deras, aku berlari kesana-kemari mencari tempat berteduh namun tak terdapat satupun hanya tempat duduk dengan beratapkan seperti sebuah kain berwarna hitam transparan, berlubang kecil-kecil untuk menadah buah agar tak jatuh ke tanah. Aku berteduh di bawahnya dengan memakai jaket waterproof untuk menghalau air dari badanku. Begitu dingin terasa dan tak kunjung reda hingga aku nekat untuk lari keluar mencari Masjid dan mengeringkan badan.

Tanpa Maps aku berjalan dan berhenti di tengah jalan karena ini dimana? dimana Masjid Jami; berada? handphone dalam keadaan low battery aku butuh petunjuk dan beristirahat kepalaku sudah terasa pusing. 
Aku terus berjalan dengan terus berdo'a dan alhamdulillah terlihat Masjid di seberang kanan jalan. Aku masuk dan tidur di terasnya namun tak nyaman karena jilbab basah dan dingin. Menuju toilet untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi dikenakan tarif setara mandi Rp 10.000-, tau gitu mandi sekalian tadi. 

Sekitar pukul 14.00 handphone berdering ada 3 panggilan tak terjawab darinya! ia sms dan aku membalasnya memberitahu posisiku sekarang. Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 akupun keluar menuju teras Masjid dan ingin segera tidur di dlamanya namun ia sudah berada diparkiran Masjid, terlihat kepanikan pada wajahnya dan ketakutanku akan kemarahannya.
Benar ia memarahiku! aku hanya diam dan mendengarkan menahan rasa pusing karena jilbabku yang basah.

"kamu mau makan apa?" ia bertanya kepadaku
terserah.
"makan soto mau?"
iya.

Aku memesan dada dan ia kepala, pas kumakan "kok gini ya rasanya? tidak ada rasa asin sama sekali, beda dengan soto di Surabaya. Aku tak suka" "iya karena tidak memakai msg, habiskan" jawabnya

Disini duduk berhadapan denganmu dengan suasana hujan yang begitu dingin, makan pada meja yang sama (orang yang baru berjumpa) terasa campur aduk perasaanku: marah, kesal, nikmat, hangat, ingin pulang, ah.. begitu tak jelas. Tak ada kata satupun yang dapat mewakili penyebutan perasaan campur aduk ini. . 

Handphone Hilang

Ada seorang temanku bernama Rossa, ia kehilangan handphone milik satu-satunya. Ia panik dan kebingungan "dimana handphoneku? Aduh.. Aku tak bisa hidup tanpa handphone" ia bertanya-tanya dalam dirinya sendiri dan mencari.

Aku bertanya kepadanya, Kenapa whatsApp kamu centang? 
"iya mbak handphoneku hilang" 
Lalu sekarang pakai handphone apa? 
"belum mbak" 
Bagaimana aku dapat menghubungimu? 
"di facebook messanger bisa mbak untuk sementara waktu" 

Beberapa hari ia tidak dapat berkomunikasi secara intens di social media, hanya facebook yang ia dapat gunakan. Akupun menjadi risau akan keadannya dan kabarnya, bertemu hanya sebentar di kampus. 

Apakah kalian juga pernah mengalami hal tersebut? 
Aku dulu pernah sampai berulang kali.  

Hampir setiap detik, menit, dan jam berputar kita tak lepas dari memegang handphone. Bahkan dalam tidur malampun tak terasa handphone berada dalam dekapan kita. Bermain handphone disaat sedang susah tidur (insomnia) hingga tertidur dengan sendirinya. 
Dapat juga sedang nikmatnya tidur tetiba bangun di malam hari dan memegang handphone, jika tidak ada dicari hingga ketemu dan sampai di genggaman tangan. 
Itulah beberapa hal yang terjadi dan masih banyak kejadian yang dialami. 

Darisitu ada penngajaran yang tersimpan: 
Musibah datang tidak hanya selain dari Allah melainkan dapat saja diri kita sendiri yang teledor atau kurang memperhatikan situasi kondisi. 

Dalam hal spiritual: 
Bisa jadi Allah menegurmu yang karena hampir setiap saat kamu selalu bersama dengan barangmu itu, lalu Allah dikemanakan? 

Dalam lingkungan: 
Pernah merasakan terasingkan oleh lingkungan? 
Mungkin bukan lingkungan yang mengasingkan kita melainkan kitalah yang mengasingkan diri sendiri dengan sibuk bermain handphone. Pada saat berkumpul bersama teman, dalam sekolah maupun berkendara pasti tak lepas dari yang namanya handphone. Dalam hal penting maupun tidak.

Kurangi waktu bersama handphone, luangkan hidupmu pada dunia nyata.
Bijak-bijaklah dalam menggunakan barang elektronik dan sempatkan dirimu untuk beristirahat dari gemuruh dunia social media.

Salam berhijrah. 

Jumat, 21 Desember 2018

Reframing: Ambil Positif Buang Negatif

Terjadi sebuah perbincangan antara Hijra (admin) dengan customer:

"mbak rumahnya dimana?"
Di Surabaya, rungkut pak.

"lho iya ta mbak? Saya biasa menjemput ponakan disitu tapi sekarang sudah tidak karena sudah ada yang menjemputnya"
Gitu ya pak.

"mbak jaga sendirian?"
Ndak pak, disini ada dua shift pagi dan sore, saya sampai pukul 16.30 karena malamnya kuliah pak dan sebentar lagi waktunya pergantian.

"loh kuliah tingkat (semester) berapa mbak?"
Semester 7 pak

"wah sudah mau selesai ya mbak, sudah berapa lama mbak kerja disini?"
Dulu 1 tahun pak lalu ada jeda sedikit saya keluar lalu dapat 3 bulan masuk kembali disini.

"kerja di pabrik mbak?"
Ndak pak, pernah kerja di pabrik hanya 1-2 hari sudah keluar, paling lama di pabrik sendok 5 hari sudah ndak dilanjut kembali. Karena ndak betah kerja di situ.

"jangan mbak, kerja itu jangan pasrah, lulus SMK masuk pabrik, lulusan tinggi masuk pabrik. Hidup jangan pasrah harus punya tujuan, besok di sekolah ini, kerja ini, jadi ini. Anak-anak saya, saya gitukan mbak saya beri pengarahan dan motivasi. Ada anak saya sudah kelas 3 SMP saya tanya "nak mau jadi apa? Jadi seperti ayah kerja di pabrik. Jangan nak jangan. Kamu harus punya cita-cita, tau jadi apa selanjutnya. Masa depan kamu lebih panjang dari ayah, kamu masuk SMK ini/itu ayah dukung, ayah beri modal yang penting jangan jadi ayah. Meskipun ayah orang yang ndak punya ayah akan berusaha agar kamu mencapai cita-cita kamu dan memberi modal padamu." 
Akhirnya anak saya dengan sendirinya bilang gini mbak "yah aku mau masuk kepolisian, iya ayah dukung". 
Alhamdulillah, motivasi terbesar ada pada keluarga pak.

"iya mbak jadi jangan mudah pasrah, kalau mau bisa cari yang lain.  Kakak-kakaknya juga memotivasi anak saya itu, kakaknya sudah masuk kepolisian dan satunya masih tes Angkatan Udara, tinggal anak saya ini harus lanjut. Ada ponakan saya juga beri pengarahan dan motivasi agar punya kerja yang ada masa depannya."
Begitu ya pak, ini resinya. Terima kasih.

"makasih mbak"
Sama-sama.

Terima kasih juga untuk sesi sharingnya, sallut dengan bapak, bersyukur yang punya bapak dapat memotivasi anak-anaknya. 😊

Begitulah sedikit cuplikan yang terjadi diantara admin dnegan customernya. Ambil pelajaran dari kisah perbincangan tersebut.
Selamat membaca.