"hayo.. kamu ada hubungan ya dengan dia?"
"eh mereka terlihat dekat banget, apa jangan-jangan mereka ada hubungan spesial?"
"tak kira kamu dekat dengan dia.."
Semudah itu berprasangka yang belum tentu pasti kebenarannya?
Bukankah lisan itu tak bertuan? iya, memang lisan itu lembut gemulai namun bukankah yang mengendalikan lisan adalah pemikiran dan hati diri kita sendiri?
Memang tidak dapat mengatur dan mengendalikan orang sekitar namun setidaknya dapat menasehati dengan memberi contoh yang baik agar tidak dilakukan oleh mereka.
===
Lucu kadang merasakan keragaman cerita dalam hidup ini
Selepas itu dalam berkata tanpa memikirkan ada hati yang terluka atau tidak karenanya
Teringat akan sebuah hadits:
"Aku (Allah) sesuai prasangka hamba-Ku."
Bukankah sama seperti halnya kepada sesama manusia? sesama teman yang dimana sesama saudara bahkan semuslim, yang dimana jika berpikir buruk tentangnya maka tanpa sadar tubuh akan tersugesti bahwa ia benar-benar buruk dimata diri ini padahal belum tentu. Bisa juga sebaliknya jika berpikir baik tentangnya maka tubuh pun akan tersugesti bahwa ia memang baik. Bukankah begitu adanya?
Jadi, alangkah baikya pastikan kebenarannya dengan bertanya kepada yang bersangkutan tanpa menduga-duga yang dimana dapat menimbulkan sebuah fitnah.
Karena disamping dapat menambah dosa diri sendiri juga dapat merusak hubungan di dalamnya (hubungan antara yang dibicarakan dengan yang membicarakan)
Salam Energi Positif🌱
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentar yang baik dan bijak, semoga menginspirasi :)