Langit cerah berawan dengan desiran warna biru dan putih yang saling bercampur menjadi satu
Hari yang cerah dengan benderangnya sinar mentari mengiringi perjalanan kami, untuk memberikan sedikit rejeki yang ada untuk mereka yang sebelumnya sudah ditentukan bersama
MasyaaAllah beragam cerita yang dapat diulas dari mereka, kisah hidup yang harus berjuang untuk memenuhi ekonomi keluarga demi menyambung kehidupan. Ada seorang anak yang sampai putus sekolah karena tidak ada biaya untuk melanjutkan pendidikan sehingga ia berjualan es lilin setiap pagi dan itupun tidak selalu habis terkadang pulang dengan keadaan terisak karena tak ada satupun es lilin yang terjual.
Ada juga seorang bapak penjual es cao yang mendorong gerobak setiap hari menjajakan jualannya, "iya mbak kalau hujan jualannya hanya disini di depan Smkn 6, jadi bisa berteduh di halte ini. Rumah saya di belakang sekolah ini mbak, belakangnya rumah bu Rw." kata bapaknya ketika kami bertanya. Apa kamu tau jarak dari tempat dimana beliau mangkal hingga ke rumahnya berapa meter? Lumayan jauh kalo untuk jalan kaki mengingat kondisi bapaknya yang sudah lumayan sepuh. MasyaaAllah namun ketika melihat beliau tersenyum hati ini bergetar seakan ada kebersyukuran dalam diri dan malu akan diri sendiri yang masih mengeluh akan apa yang Engkau beri selama ini.
Ada juga seorang bapak penjual es wawan yang setiap hari memanggul dua kotak es wawan depan dan belakang dari Krian naik bus menuju Surabaya, berjalan dan berkeliling menjajakan es wawannya. Berangkat pagi petang hingga kembali malam hari, namun apa selalu habis dagangannya itu? tentu tidak, mengingat sekarang masih musim dingin bahkan curah hujan pun tinggi jadi siapa yang mau beli es dicuaca yang dingin ini? Jika bukan atas izin Allah, ada banyak jalan untuk datangnya rejeki yang halal.
Di atas masih sepenggal cerita kehidupan dari sekian banyak target yang telah ditentukan dari kegiatan PSBB (Pemuda Surabaya Bagi-Bagi) ini. Bisa kepoin IG: @mrisurabaya
🌱 Oh Allah masih ada sekian banyak yang lebih membutuhkan uluran tangan-Mu, membutuhkan belas kasih dari-Mu. Jika mereka saja dapat berjuang dan tersenyum menghadapi kehidupan yang sulit ini, bahkan dimasa pandemi yang belum ada kejelasan kapan berakhirnya, seharusnya diri ini yang masih lebih muda dan kuat dibanding mereka harusnya jauh lebih bisa dan semangat untuk terus dan tetap berjuang, berproses, dan bertumbuh-kembang dalam kehidupan. Sesulit apapun, sejatuh apapun semua akan terasa mudah bila berpegang teguh hanya pada-Mu (Allah).🌱
Kalo kamu apa yang didapat dari cerita di atas? hmm.. bisa komen di bawah atau jawab dalam hati aja yah😁
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentar yang baik dan bijak, semoga menginspirasi :)