Pagi yang cerah mengiringi langkah ini menuju Posko Dapur Umum Surabaya, yang terletak di daerah kebraon, Surabaya.
Menjumpai rumah Bu Solikhah yang menjadi tempat di mana bantuan dititpkan untuk disebar kepada warga-warga sekitar yang terdampak copid.
Beliau adalah seorang mudin yang menangani pemandian jenazah secara berturut-turut.dalam setiap harinya. Beliau bercerita, bahwa dalam satu hari dapat memandikan jenazah sebanyak empat kali, itu pun bisa lebih. Pernah suatu ketika saat sedang memandikan jenazah sudah ada jenanzah lain yang harus dimandikan saat itu juga, alhasil setelah selesai memandikan yang sebelumnya beliau langsung meluncur ke tempat selanjutnya dengan tanpa jeda untuk sekadar istirahat.
Jika di kampung banyak panggilan untuk pemandian jenazah, lalu apa kabar dengan mayat-mayat di rumah sakit? Yang entah itu memang terkena positif copid ataukah terpapar copid.
Pekerjaan yang terihat sepele dipandang oleh banyak orang belum tentu dapat dilakukan. Karena apa? Karena butuh yang namanya keberanian untuk melakukannya dengan konsisten.
Tak jarang anak beliau memnta dan mengingatkan untuk istirahat, tidak terlalu capek dalam menjalankan tugasnya. Namun, ya bagaimana lagi bila tidak ada yang mau menggantikan tugas beliau di saat sedang banyaknya jenazah yang mengantri.
Pendapatan tak seberapa, sekitar <400.000 yang diterima dalam setiap bulannya.
"Kemampuan secara finansial tidak dapat dibeli ketika ada musibah, karena manusa membutuhkan manusia lain (makhluk sosial)." - Bu Solikhah
🌱 Cuplikan kisah nyata dari seorang ibu yang mengemban tugas sebagai pemandi jenazah. Mungkin, sebagian dari kita berpikir itu hal biasa, hal sederhana yang dapat dilakukan oleh banyak orang, tapi tidak jika sudah berhadapan langsung dengan mayat di depan mata kita. Tanpa busana, telanjang dan terlihat beragam warna dengan ada yang pucat, berseri, bahkan membuat bulu kuduk merinding dan tak jarang yang terbayang akan hal itu. Jika dilihat dari segi pendapatan sangat kecil memang tapi jasanya masyaAllah. Allah yang membalasnya di kehidupan kelak.
Ya, apapun pekerjaan maupun aktivitas yang sedang kamu lakukan tetap jalani dan terima dengan rasa ikhlas walaupun aku tahu ... sebenarnya nano-nano rasanya.
Tetap semangat jalani hari-harimu dengan megharap ridho Tuhan.
Ganbatte Kudasai!!!🌱