Rabu, 30 Desember 2020

Terima Kasih 2020

Banyak sekali kejadian yang terjadi selama 2020 ini, dimulai dari awal tahun ini. 

Iya aku ingat hari Rabu bulan Januari, dimana handphoneku rusak karena kecerobohan diri sendiri, niatnya bersenang-senang diakhir tahun 2019 namun kembali ke Surabaya membawa duka. Singkat cerita alhamdulillah sudah mempunyai handphone baru A9 2020 daengan cerita berat di dalamnya. 

Memasuki bulan Maret terdengar akan diberlakukan PSBB masa pandemic covid-19 dan yah.. diberhentikan dari tempat kerja tentunya dengan gaji 1 bulan penuh. Alhamdulillah syukuri saja 

Bulan dimana dengan kegiatan yang baru masuk ke dunia relawan, turun langsung ke masyarakat, membantu memberi bantuan meski tak banyak namun terlihat senyum indah terlukis diwajah mereka membuat hati dan tubuh ini gemetar seakan berkata "masyaaAllah begini rasanya membantu, yang dulunya sering dibantu sekarang aku yang ikut membantu. Allah Maha Baik dan Bijaksana." 

Kehilangan barang setelah pendakian dan membuat insecure di dalamnya, kenapa? karena itu bukan milikku dan menyalahkan diri sendiri pun terjadi. Singkat cerita masalah selesai dengan mengganti sesuai nominal yang diinginkan (pemilik). 

Singgah ke Masjid Namirah Lamongan yang sudah lama ingin kukunjungi karena megahnya Masjid itu, kalau malam berkilau bak cahaya Ka'bah yang membuatku rindu untuk menghampirinya. 

Mengikuti kelas desain dan sertifikat Nasional iya, masih nasional belum internasional tapi berkarya tidak harus bersertifikat, so, terus berkarya! Bebarengan dengan keteledoran diri yang menguras saldo atmku tanpa kucermati terlebih dahulu. Menimbulkan bekas dan masalah di dalamnya, iya, karena panik ganti semua password akun, hapus akun, ganti nomer, pisah nomer, reset ulang hape, dan yang terberat ketika menghilang dari beberapa akun media sosial tanpa konfirmasi. Ya Allah.. Singkat cerita masalah selesai namun untuk grup-grup yang telah keluar tanpa konfirmasi minta maaf untuk hal itu karena memang waktu itu tidak dapat mengakses akun sehingga tidak dapat menghubungi (kontak)  siapapun. 

Disaatt setelah itu aku teringat akan sebuah janji untuk mengantar teman-teman ke pendakian, terkesan mendadak sekali memang keputusanku untuk berangkat dan persiapan baru dilakukan malam itu, mana posisi lagi dapet pertama😅. Singkat cerita akhirnya sudah terlaksana tanggung jawab untuk memenuhi janjiku pada mereka, maafin yah untuk salahku baik itu sebelum dan sesudah pendakian 😊 

Diminta untuk menjadi dokumentasi suatu acara yang sakral (pernikahan), cuman pakai hape doang sih dan hasilpun belum maksimal, maklum low budget 

Peluang freelance dengan harga yang lumayan dalam 10 hari dan alhamdulillah hampir mencapai achieve yang kutulis dibuku. 

Dapat email dari Youtube Creators, alhamdulillah hwa.. senangnya eh tapi sadar masih awal belum ketengah😁 

Masih banyak sebenarnya cerita di tahun 2020 ini namun yang tertulis pada buku dan teringat dalam memori pikiran ya itu (di atas). 


🌱🌱🌱

Pelajaran yang kudapat dari semua kejadian itu, yaitu 

1. Niat awal menentukan hasil dari tindakan yang diperbuat 

2. Tulis dan tanam dalam pikiran serta keyakinan yang kuat apa yang ingin dicapai 

3. Lebih berhati-hati terhadap apapun dan siapapun, berprasangka baik itu harus namun berprasangka buruk untuk mawas diri itu juga perlu. Tapi bukan berarti menilai semua orang itu sama, jadi jeli dan bijak dalam menganalisa 

4. Kontrol nafsu untuk tidak mudah tergiur akan hadiah yang belum pasti ada (wujudnya) 

5. Menjaga dan bertanggung jawab meskipun bukan milik pribadi, ingat amanah itu berat 

6. Dan yang terakhir kemana dan dimanapun dengan siapapun ingat selalu Allah (Tuhan-ku) dan membaca sholawat serta menunaikan ibadah wajib tanpa meninggalkan dengan sengaja. 

Hmm.. Sudah cukup atau kurang banyak? 😄 sudah itu saja yah. 

Rabu, 16 Desember 2020

Perjuangan Pendidikan


Terletak di desa Baran, Buring, kota Malang 

Adzan subuh sudah berkumandang 
Waktunya untuk menunaikan kewajiban 

Nampak secerca cahaya dari luar jendela 
Rupanya sang mentari sudah bangun dari tidur malamnya 
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 
Saatnya bersiap dan bergegas menuju sekolah 

"Samean mau kemana?" 
"Mau ke sekolah mbak, ada UAS hari ini" 
(terbesit dalam pikiran, "ke sekolah? Pakai baju biasa?, bukan selayaknya seragam guru. Jadi penasaran.") 
"Aku boleh ikut? Pengen tau sekolahnya seperti apa" 
"Boleh mbak, mari kalo ikut." 

Ditengah perjalanan aku kaget, jalan yang kami lalui berlekok-lekok dan naik-turun layaknya meraungi sebuah lembah yang begitu rumit. 

Sontak aku kaget dan sempat ingin kembali turun saja namun karena sudah hampir setengah perjalanan tanggung jadinya, lagian tidak hafal jalan pulang😅, yasudah lanjut saja. 
Alhamdulillah sampai juga dilokasi, tidak ada sinyal🙈 untungnya ada wifi disini setidaknya dapat membantu dalam berkomunikasi. 

"Ini sekolahnya? (dengan keheranan)" 
"Iya mbak, di sini ya sukarela gitu pengajarnya." 
"Lalu, ini ujiannya dimana?" 
"Ujiannya di rumah salah satu siswa, karena keadaannya seperti ini (pandemi). Mbak mau ikut?" 
"Hmm.. memang boleh?" 
"Boleh mbak, mari" 
Akupun berangkat mengikuti teman baruku ini, lokasi rumahnya turun di bawah sekolah dan terbagi menjadi 2 rumah (1 rumah untuk kelas 7, rumah kedua 8 dan 9) 

Ujianpun dimulai dan diikuti beberapa anak, sebagian tidak masuk. 
Ya seperti ujian sekolah pada umumnya hanya saja ini di rumah. Saat mereka saling berbicara bahasanya ada yang kurang kumengerti dan mereka banyak tertawa😄 akupun ikut tersenyum melihatnya meskipun tak tau apa yang mereka bahas. 

"Dek enak ujian di rumah atau di sekolah?" 
"Enak di sekolah bu." 

Pertanyaan singkat yang terucap dari bibir ini kepada mereka yang menjalani ujian di rumah. Iya, UAS pada tingkat SMPI Ulul Albab yang dibagi menjadi dua rumah untuk menjalankan ujian. 

🌱 MasyaaAllah sebuah perjuangan dalam menjadi pengajar dan pendidik mereka. Menempuh perjalanan yang cukup panjang dari rumah menuju lokasi ini, bagiku ini hal ekstrim yang pernah kutempuh karena biasanya dibonceng tapi kali ini menyetir sendiri. Jalannya naik dan naik, turun dan menurun ketika pulang (dari sekolah). 

Melihat mereka (temanku) bersemangat dalam mengajar 
Melihat mereka (murid) bersemangat dalam belajar 
Membuatku malu ketika ingin berhenti belajar 
Serta bayangan perjuanganku dulu muncul kembali 
Tergugah akan energi semangat mereka 
MasyaaAllah, perjuangan dan pengabdian akan berbuah pada waktu yang dikehendaki-Nya. 🌱 

Terima kasih teruntuk Putri dan Suci.