Waktu perjalanan di sepanjang jalan Prambon terlihat pada kiri jalan ada gerobak bertulisan "Batagor dan Siomay Eyang Bandung" dan aku pun menghampirinya.
Begini dialognya:
Mas beli batagor campur siomay dua
"siap"
1 bungkusnya berapaan?
"sepuluh ribu"
Oyasudah pas kalo gitu, sambelnya 1 plastik saja
"siap"
Gini ini kalo habis langsung pulang mas atau gimana?
"iya mb langsung pulang ke Krian dan tidur"
Bukannya ini Krian ya? Heheh.. Saya kira sampai malam
"iya mb tapi saya didekatnya perumahan Residence. Pulang sekitar pukul 4-5 sore, kalau misal nih tinggal beberapa ya tinggal pulang karena takutnya pembeli banyak tapi ndak cukup kan kasihan"
Oh.. Begitu. Ini masnya jualan pribadi?
"tidak mb, bercabang. Ini usaha keluarga bersama jadi ada bapak, kakak, dan saya (adik). Kalau untuk bumbunya satu wajan buat bersama tapi untuk siomay dan lain-lain modal sendiri. Jualan juga sendiri bukan satu keluarga dikasihkan ke bapak saja tapi juga semua belajar mandiri"
Hmm.. Gitu. Semangat mas jualannya semoga laris
"iya mb terima kasih, ini pesanannya"
Kami pun berpisah dengan saling berbagi senyum.
🌱 Begitulah hidup harus mau berproses untuk dapat tetap hidup dan keluarga tempat untuk saling bahu-membahu dalam perekonomian tanpa menggantungkan kepada satu orang saja. 🌱
Selamat berjuang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentar yang baik dan bijak, semoga menginspirasi :)