Selasa, 24 Juli 2018
Positif dulu...
Waktu itu, aku sedang mencari masjid atau musholla terdekat untuk beribadah maghrib, setelah beberapa menit berjalan terlihat di depan sebuah Musholla yang berada pada sela-sela gang yang cukup memblusuk.
Akupun melepas alas kaki dan hendak ke tempat wudhu, tetiba terlihat seorang wanita sedang memakai celana dari bilik pintu. Sontak aku terkaget dan heran "ibu itu ngapain sih pakai disitu, kayak ndak ada toilet saja." (dalam hati berkata)
Dan.. benarr.. tidak ada toilet disitu, hanya tempat berwudhu saja.
Atau mungkin ada namun aku yang tidak mengetahuinya.
seusai itu wanita itupun keluar dan "Astaghfirulloh, ia seorang nenek" (dalam hati berkata)
yaa.. seorang nenek dengan kelainan fisik yang berbeda dari fisik normal.
Terus ku amati hendak kemana nenek itu?
" permisi ibu, nenek itu rumahnya dimana ya? " .
" rumahnya dekat-dekat sini mb, Blauran. Saya sempat bertemu 2x sama nenek itu, yang pertama kali waktu saya sholat sunnat. "nenek ini kenapa?". Terus pas saya sudah selesai sholat sunnat, saya tengok sudah ndak ada. Dan ketemu lagi sekarang. Ibu kasih lima ribuan dua tapi sebenarnya agak sungkan (ndak enak) ngasihnya."
" nenek itu apa memang seperti itu ya jalannya?
" sepertinya iya mb, maaf agak tergeser tulang belakangnya. Nenek itu wajahnya cantik dan putih. Kulitnya juga halus mb. "
Begitu percakapan singkat antara aku dan seorang Ibu yang sempat berbincang padanya.
🌱 Mudah sekali berprasangka buruk terhadap siapapun bahkan dalam kasus apapun pasti hal negatif yang muncul pertama kali dalam pikiran. Begitulah syaithan dengan mudah menjerumuskan pikiran dan hati manusia. Maka dari itu amati dan baru menyimpulkan. 🌱
Jumat, 13 Juli 2018
Wajah Kehidupan
Sore itu . . .
Saat perjalanan
pulang ke kota asal (Surabaya), Aku menaiki len berwarna biru, berkodekan AMH.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd20lC_64O8oyGLQbejVsi6w1BULCKuSW5bkCXL2yX2rf5Pon4xZSDawT4W2Z36LpkyHSLYxbdrhbTGFbsDtmVhLsaggbfUQbtJzKW0WPcuUxPOTP0BesO9VzF_mh6LrYAMayIURT0VnAq/s320/WhatsApp+Image+2018-07-13+at+12.33.25.jpeg)
“hati-hati nek, masuk ke
dalam, alon-alon (pelan-pelan).” Kata pak sopir.
Ketika sudah masuk dan duduk ku amati secara mendalam, Cukup membuatku terkejut melihat keadaan nenek itu yang jauh dari kata kesempurnaan fisik, yaa.. tidak ada jari-jemari pada
tangannya, hanya sebuah jempol dan seujung jari telunjuk. Hanya itu..
Berbeda denganku yang mempunyai tangan yang utuh, jari-jemari yang lengkap.
Berbeda denganku yang mempunyai tangan yang utuh, jari-jemari yang lengkap.
Astaghfirulloh.. masyaAllah..
dengan belanjaan dua kresek besar ia masih sanggup membawanya.
Oh.. Allah.. Ketika berbicara tak terlihat gigi di dalamnya. Namun masih lancar dalam berbicara dan bahasanya pun masih terdengar
jelas dan dapat dimengerti.
Akhirnya tibalah pada tujuanku di terminal
Arjosari, selanjutnya mencari bis Restu.
Setelah dapat dan duduk di dalamnya, pada setengah perjalanan ada
beberapa penjual asongan yang masuk, anak pengamen, seorang ibu yang bernyanyi
dengan senyum, dan ada satu yang membuatku begitu tersentuh. Yaitu seorang
bapak sedang memainkan gitarnya dan bernyanyi bahasa Inggris.
Mengapa? karena ia bernyanyi dengan tanpa gigi, yaa.. tanpa gigi dan seorang diri dengan gitarnya. Ia bernyanyi dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya, seakan cuek dengan apa kekurangannya. Menurutku, ia bernyanyi dengan tulus untuk menghibur para penumpang.
^ Yahh.. Itulah beragam wajah
kisah-kasih yang begitu banyak terjadi dalam dunia ini, bahkan terdapat di
sekitar kita. Sungguh malu rasanya, ketika aku yang masih jauh lebih muda dari
mereka mengeluh akan kerasnya kehidupan ini, mencari rejeki yang susah, malu
akan satu fisik yang berbeda. Sedangkan mereka masih dapat tersenyum ceria dan
bahkan menghibur kita (yang menikmatinya). Apalah tubuh ini jika hanya dapat
mengeluh dan mengeluh tanpa bangkit dan melangkah ke depan – lebih ke depan
hingga menuju titik cahaya kehidupan.
Mereka adalah wajah-wajah
masa depan, masa dimana yang akan kualami jua. ^
Kamis, 05 Juli 2018
Pesan dalam Puzzle
Ada seorang kakak namanya Kak Windy.
Ia sedang
menunjukkan kemampuan magicnya,
ia mengambil sebuah puzzle mini berwarna hijau
(aku merasakan begitu segar ketika memandangnya, seakan
melihat pemandangan alam yang terangkai pada sebuah teka-teki ini).
“ ini ada sebuah
puzzle utuh dan ketika saya ambil 1 bagian, maka akan ada 1 tempat yang
kosong. Pertanyaannya: bagaimana caranya agar puzzle ini utuh kembali tanpa
kepingan yang saya ambil tadi? Ada yang mau mencoba? “
Lalu..
Ada yang mencobanya dan
menyerah, peserta lain mencoba dan menyerah juga. Akhirnya aku beranikan diri untuk mencobanya karena saking
penasarannya “itu apaan sih? Ah.. mudah.. aku pasti bisa!” (dalam benak berkata)
Namun setelah ku coba ternyata biyuh.. sulitnya
ampun dan membuat gemass.. “ini gimana sih?
Aku bingung, aih.. nggak..nggak.. boleh nyerah, tadi udah bilang Pasti Bisa. Kalau
nyerah malu sama mulut.”
Ku bongkar-pasang, bongkar-pasang lagi tetap kurang 1, ku ulang lagi malah tak membentuk persegi. Datanglah 1
temanku mba' Hen namanya, ia juga penasaran “aku pernah lihat ini di instagram tapi
lupa caranya gimana”
Yasudah.. akhirnya kita
mengerjakannya bersama karena ya sama-sama penasarannya. Kalau dirumuskan dalam Matematika: penasaran + penasaran = jalan keluar.
Mengapa bisa begitu?
Jadi begini:
Berulang kali kami
mencobanya akhirnya berhasil. Horay.. akupun senyum-senyum sumringah gitu sama
temanku juga..
Eits.. jangan seneng
dulu. Kak Windy pun datang dan “sudah bisa, hidup sudah sempurnya lalu datang 1
masalah kecil dalam hidupmu, bagaimana membuatnya utuh?”
heheh.. wah.. dikerjain ini 😑 (dalam hati berkata) oke..
aku harus coba! 💪
“Ayok mb pasang lagi –
bongkar lagi – utek-utek lagi” heheh..
Bongkar - pasang lagi,
puter sana puter sini “eh kurang 1”
“wah susah ini” kata
temanku.
“semangat mba' harus
bisa! Harus!!”
“semangat-semangat!!”
(ada yang berkata)
“gimana? masih sulit?
Cari pondasinya dan jangan diubah. Mana pondasinya? Iya yang itu dan ada 1
lagi, benar” kata kak Windy
Setelah muter-muter
akhirnya utuh lagi seperti yang pertama. yeayy.. sempurna.
kak Windy pun datang
kembali “ada 1 tambahan masalah kecil lagi dalam hidup”
“ini untuk yang
terakhir kan ya?”
“iya, ini untuk
terakhir kalinya.”
Kami bongkar pasang
lagi, bongkar sebagian pasang beberapa, puter atas puter samping. “haduh gimana
ya” kata temanku.
“harus bisa! Harus! Untuk yang terakhir!” (dalam hati berkata)
Kami pun terdiam
sejenak, berpikir dan mengamati.
“coba ini taruh sini,
taruh situ” kata temanku
“oke.. yeah benar, ini
taruh bawah”
Beberapa jam kemudian, sampai
keringat pun netes dan ruangan terasa amat panas..
Alhamdulillah horayy akhirnya kami bisa.. sudah utuh sempurna tanpa cela sedikitpun ditengahnya.
Alhamdulillah horayy akhirnya kami bisa.. sudah utuh sempurna tanpa cela sedikitpun ditengahnya.
“Alhamdulillah”
Akupun bersalaman
dengan mb Hen. “Terimakasih” “sama-sama”
Kak Windy pun datang dan menjelaskan:
Seperti itulah
kehidupan, jika ada masalah temukan solusinya, cari solusinya. Sebenarnya
simple, tidak usah dibongkar semuanya cukup ambil beberapa bagian dan geser
kesini dan ini disini selesai. Pondasi yang kuat jangan pernah diubah, pertahankan!.”
“heheh.. terkadang orang mencari akar permasalahannya dulu” kataku.
“untuk apa? yang benar cari
solusinya.”
Kamipun berucap
“terimakasih.”
Daann.. sebagai
hadiahnya puzzle ini dapat kumiliki.
“huwaaa senangnyaa dapat hadiah ini setelah berjam-jam lamanya ku bergelut dengannya.. Alhamdulillah” (dalam hati berkata) 😁 😁
Sekali lagi terimakasih untuk kak Windy dan partner baruku mbak Heni. Kerjasama yang baik.
🌱 Terkadang dalam hidup
kita menemui satu kerikil yang cukup mengganggu dan uhh.. sangat amat mengesalkan dan
menganggap itu adalah sebuah musibah bahkan malapetaka dalam dunia ini. Namun
belum tentu orang lain menganggap seperti demikian. Bisa jadi hal itu adalah
sebuah hikmah Tuhan yang dikirim melalui sebuah kerikil. Yah.. kehidupan yang
tak serumit anggapan kita, jika kita mau merenung sejenak dan menemukan orang
yang tepat untuk memberi saran menuju jalan keluar bersama. 🌱
Salam Excellent.
Selasa, 03 Juli 2018
Bromo: Pesan Alam
Hey gunung.. Kau besar sekali
Menjulang tinggi melebihi jangkauanku namun kau terlihat dekat dalam pandanganku
Aku berjalan untuk merayapi tubuhmu..
banyak kerikil yang menyandungku dan desiran debu yang mengganggu hidungku
kadang terjatuh kadang hampir masuk lubang
Akankah aku bisa mencapaimu? Aku begitu lelah
Kau sangat tinggi sedangkan aku begitu kecil di sini
Akupun istirahat sejenak dan ada yang berbisik "tidak, ayo bangkit!"
Akhirnya aku pun berusaha bangkit dan melangkah menghampirimu
yah.. aku hampir mencapai tubuhmu.. hampir..
namun.. ada yang memanggilku
Ia adalah sang Waktu.
Ia berkata "berhentilah, malam hampir tiba dan sudah ada yang menunggumu di bawah. Turun dan pulanglah"
"mengapa kamu begitu? Kau ingin menghentikan langkahku? Aku tidak mau, aku takkan berhenti sebelum mencapai puncak di atas! Aku ingin menggapainya."
Gunung pun menjawab "berbalik bukanlah sebuah kekalahan ataupun akhir dalam perjuangan. Melainkan ada hal yang memang harus kamu prioritaskan untuk kebaikanmu dan kebaikan bersama. Aku cukup bangga denganmu yang gigih sampai sejauh ini, sudah setengah perjalanan kau lalui dan lekas turunlah sekarang. sudah banyak yang menantimu di bawah.
Turunlah tanpa rasa kesal, kekecewaan bahkan penyesalan. Itu akan membuatmu terasa ringan untuk menerima semua ini.
Yakinlah suatu saat kau akan mencapai puncak bahkan puncak setinggi Gunung Everest."
Teruskan Perjuanganmu.!!
🌱🌲
Langganan:
Postingan (Atom)