Seperti semut dan gula yang sedang kuamati ini. Awalnya berada di plastik yang terbuka lebar dan tersengat sinar matahari, lalu aku pindahkan ke dalam tempat yang lebih dalam dengan warna putih dan tidak semenyengat ketika berada di dalam plastik.
Aku miringkan wadah tersebut agar terkena sinar matahari dengan gula aku ratakan sampai ke ujung.
Aku amati beberapa menit, terlihat ada yang berputar-putar seakan mencari jalan keluar, ada yang bergerombol seakan berdisuksi gimana baiknya. Karena aku penasaran aku tusuk-tusuk memakai sendok, terlihat banyak yang bersembunyi di dalam gula, mungkin mereka pikir bagai surga mereka. Gula di dalam goa.
Aku tinggal dan aku tengok lagi ada yang sudah mencapai atas wadah dan berhasil. Alhamdulillah. Yang bergerombol di bawah tetap pada kelompoknya dan datang lagi pengikut baru yang tergabung. 😄Bagai ibu-ibu sedang bergosip saja.
Karena gemas melihat mereka tak ada pergerakan aku sentil pakai sendok plastik dan lariii!!😄
Aku coba ketok-ketok dari bawah wadah semua berhamburan, antara kaget, panik, atau bingung "Apa yang sedang terjadi!"
Ada yang berputar mengelilingi wadah, ada yang menuju ujung atas cahaya tapi kembali lagi turun ke bawah.
Ketika dentuman dariku sudah diam semua juga diam, seakan sudah tenang kembali dan memberi jeda untuk mereka bernapas.
Ada beberapa yang berdiam diri di ujung atas wadah, karena aku jengah mereka tak keluar-keluar padahal sudah dekat dengan jalan keluar. Akhirnya aku masukkan jari telunjuk dan menekan lembut, menggesekkan keluar. Alhamdulillah masih hidup.
Ada juga yang lari mengelingi dalam wadah, yang jelas belum ada yang setelah keluar lalu masuk kembali.
Kesimpulan:
Bukankah seperti itu manusia dengan kenikmatan?
Ketika sudah bertemu dengan yang disukai maka terlupa dengan apapun yang terjadi. Bahkan, tak sadar kalau masuk ke dalam jurang.
Bukankah Tuhan sudah memberi petunjuk?
Petunjuk seperti cahaya yang menyinari gula dan semut. Terserah mau menapai gundukan bukit atau dinding goa yang bisa saja tergelincir dan "bruk!"
Aku mengerti, ketika sudah mencapai ujung terasa sangat berat, bagai panas tersengat cahaya matahari. Sehingga, memunculkan keraguan untuk kembali turun dalam kegelapan tapi bersama kenikmatan yang semu.
Diamlah sejenak dan berdoa meminta keyakinan kepada Tuhan untuk melangkah menuju cahaya kehidupan.
Semoga bermanfaat🌱