Minggu, 23 Februari 2020
Sidoarjo: Penjual Es Wawan
Ada kegiatan organisasi di CFD (car free day) Bungkul, seketika bapak ini datang dengan memikul jualannya. Beliau menawarkan "mbak beli es? Es wawan" "berapa pak harganya?" "5.000 dapat 2 mbak" "oiya pak beli 2.." dst.
Dan alhamdulillah banyak yang beli dan dagangan bapak itu sudah tinggal beberapa.
Terlihat senyuman terlukis dari wajah bapak itu.
MasyaaAllah terima kasih atas nikmat syukur yang telah Engkau berikan kepadanya.
Terketuk karena penasaran, akhirnya aku bertanya kepada beliau,
"bapak darimana?"
"Bapak dari Prambon mbak"
"jadi dari Prambon kesini pak? Surabaya"
"iya mbak, setiap hari. Kalo hari Minggu selalu jualan ke CFD di sini"
"masyaaAllah, Prambon mana bapaknya?" "Watutulis mbak, Bendo"
"ya Allah lumayan jauh pak jaraknya. Bapak naik apa kesini?"
"Sepeda onthel ini mbak, berangkat dari jam 4 subuh dan jualan di tempat lain."
"MasyaaAllah bapak.. (termenung) semoga sehat selalu"
🌱 MasyaaAllah perjuangan hidup begitu keras. Teringat dulu aku yang sering mengeluh ketika naik sepeda onthel, malu, gengsi, lelah, bahkan marah ketika terlalu lelah mengayuh dengan jarak yang tidak sejauh bapak itu dan dengan segi umur yang lebih muda dari bapak itu.
MasyaaAllah cukup tertampar akan kebersyukuran nikmat Allah kepadaku. Lebih bersyukur atas apa yang telah diberi olehNya dan melihat ke bawah bahwa ada titik yang jauh di bawah kita. Begitupun dengan ujian (apapun itu) semua pasti punya dan Allah memberi ujian serta jawaban atas permasalahan yang ada. 🌱
Langganan:
Postingan (Atom)