Berbagai drama terselesaikan atas izin Allah. Libatkan Allah dalam setiap apapun urusan di dunia, maka akan teratasi semua dengan baik. Coba saja!
Hari Sabtu, hari dimana super sibuk dari pagi buta hingga Minggu siang. Beragam masalah (kendala) bermunculan, membuat kepala berpikir lama untuk mengatur bagaimana baiknya, disela fisik pun juga terkuras dan dalam keadaan kurang sehat.
Mulai dari, memori HP yang sudah full harus beli memori lagi dengan kapasitas tinggi, memori kamera yang tertinggal di mess, buku yang niat baik untuk support tapi ternyata kurang, harus effort mengambil ke rute yang tidak sejalan, undangan pernikahan kawan lama dengan rute yang cukup jauh, cuaca yang berulang kali hujan-reda disertai gemuruh yang tak henti-hentinya menggelegar, menjemput yang akan tampil menari, dan ada kawan menghubungi terkendala motor.
Rencana awal berangkat pukul 14.00 tapi mundur 14.47 bada ashar. Berhenti di pom Sier dan sinyal trouble sehingga semua pengendara harus sabar menunggu sampai selesai diperbaiki. Alhasil, karena terlalu lama menunggu dan jaket bulu yang semakin membuat berkeringat di dalam akupun pergi. Berdoa semoga bensin mencukupi sampai pom selanjutnya.
Alhamdulillah, sampai pom sepanjang juga dengan jarum bensin sudah di dalam kotak merah. Tak berhenti sampai di situ, dompet bersih dengan tanpa ada sepeserpun, ya, hanya cukup untuk Pertamax 21.000.😄
Tim media dari sebuah komunitas mengundurkan diri dan juga koordinator, karena ada urgensi lain yang lebih utama.
Sepanjang jalan termenung, mengapa begitu sedrama ini Tuhan? Badan yang demam dan batuk yang belum kunjung hilang mengiringi sepanjang perjalanan menuju lokasi.
Sempat syok dengan medan seperti ini, tapi alhamdulillah jantung berdegup normal tidak seberdebar dulu. Sudah terkondisikan dengan baik, hanya syok menahan napas sejenak dan kembali normal.
Hal sederhana dan sepele bagi orang lain tapi this's value for me yang dapat melewati ketakutan sendiri.😊 Alhamdulillah.
Setelah melewati masyaaAllah, pemandangan yang mempesona bukan?
Sebuah arsiran warna yang berkombinasi menjadi kesatuan nan elok dipandang mata.
Sampai di lokasi alhamdulillah semua ter-cover dengan cukup aman meski, sempat menghentikan aktifitas sejenak lalu kembali lagi pada posisi tengah bersama penonton lainnya.
Drama masih berlangsung, kamera yang sudah tersimpan rapi karena baterai lemah dan diri yang sudah menurun kefokusan menjadi kurang teliti dalam mengecek detail tas. Alhasil, kamera yang sebenarnya sudah lengkap satu set menjadi kurang maksimal dalam pemakaian.
Namun, di sisi lain bingung juga mau mengisi baterai dimana dan harus dalam pengawasan sedangkan antara tenda dengan colokan terbentang oleh jarak. So, ya percuma.
Kesimpulan:
Begitu banyak yang terjadi dari pra sampai pasca acara.
Dari memori kamera yang sudah disiapkan oleh peminjam, teman yang sudah mendapat tebengan berangkat, undangan yang berakhir dengan kata "Maaf" dan doa untuk kawan, buku yang batal diambil karena waktu dan rute yang tidak sejalan, sehingga berakhir Untuk lain waktu saja sudah.
Apa yang kita bingungkan diawal, merasa diri lemah untuk keluar dari segala permasalahan yang ada. Di situ, sebenarnya kita mampu melakukannya, mengatasi, dan keluar mendapat solusi. Hanya saja, tipu daya syaithan sering mengelabuhi akan tidak berdayanya diri ini.
Dari ba'da dhuhur sampai ashar kebingungan terjawab sudah, dan ba'da ashar dengan cuaca yang sudah terang maka berangkatlah sudah.
Alhamdulillah, semua terjalani dengan aman dan semangat untuk tahap akhir upload-edit-lengkapi bahan yang kurang dengan berkeliling link-setor-selesai sudah.
Sudah, tenang, Allah akan selalu bersamamu dikala apapun yang terjadi. Meskipun, terkadang kita sering mengabaikan kewajiban sebagai hamba-Nya.
Benar begitu?
Okay, see you next time.✨
Terima kasih, ambil baik dan buang buruk.