Kamis, 18 Maret 2021

Cerita Kota Angin

Beberapa hari yang lalu longsor telah melanda desa ngetos kota Nganjuk, ada korban yang meinggal dan selamat kembali ke rumah saudara terdekatnya dan ada yang sudah diungsikan ke rumah-rumah yang layak dihuni bagi para pengungsi yang tela kehilangan rumahnya akibar longsor. 

Hari yang sudah ditentukan untuk berangkat ke sana telah tiba, bantuan (sederhana) siap didistribusikan, armada dan tim siap untuk berangkat. Bismillah... 

Perjalanan terasa amat panjang kenapa? karena ada masalah di dalamnya, dimana yang niatnya memilih jalan cepat yang ada kebingungan didapat. Iya, alhasil menyusuri jalan, berputar, keluar-masuk gerbang yang sama dan pada akhirnya menemukan jalan yang benar. 

Adzan dhuhur telah berkumandang pertanda untuk beristirahat sejenak, alhamdulillah ada rest area 

"buk harga tehnya berapa? 8.000 mbak tapi saya korting jadi 7.000 saja" 

(teman-teman pada berbisik) 

"yassalam hmm.. yasudah maklumin aja di pertengahan tol ini" jawabku 

Setelah melalui jalan yang panjang alhamdulillah sampai juga di tempat dimana akan dilakukan pembagian pendistribusian. 

Kami sempat menengok keadaan dimana longsor itu terjadi, terdapat banyak puing-puing bangunan yang runtuh dan tergusur oleh tanah, hampir keseluruhan tiada yang utuh bangunannya. Keadaan tanah yang masih gembur saat kupijaki dan adanya keretakan akibat pergeseran tanah yang terdapat. 

Allah, inikah tanah longsor itu? meluluh-lantahkan bangunan-bangunan disekitarnya, dari atas menurun ke bawah. Puing-puing bangunan tiada yang utuh, tanah yang terasa lunak ketika kaki berpijak, terperosok ke dalamnya seperti tanah hisap yang siap melahap di atasnya. Allah tak kubayangkan jika tinggal di sini dan menjadi salah satu dari korban di dalamnya namun alhamdulillah semua korban telah ditemukan meski harus ada yang ditinggalkan (menuju-Nya). Sungguh hamba lemah tak berdaya tanpa kuasa dari-Mu 

Senja mulai terlihat jelas, terangnya sinar matahari mulai meredup dan akhir perjalanan telah selesai  

Berpamitan dengan warga di sekitar dan pulang dengan perasaan yang cukup melegakan, amanah telah tersampaikan 

Ditengah perjalanan lagi-lagi dihadapkan pada suatu permasalahan, kartu yang susah untuk diakses sampai mencari bantuan untuk meminjam, oh beruntungnya ada perantara Allah yang membantu tanpa mau diganti. MasyaaAllah 

Terima kasih untuk semua yang terlibat dalam kegiatan ini dan maaf untuk sikap salah yang telah kuperbuat. 

🌱 Sempat berpikir buruk namun pada akhirnya Allah memberi jalan dan semua teratasi dengan tanpa emosi di dalamnya, iya karena tujuan kami sama berangkat-pergi bersama dalam keadaan tak kurang sedikitpun. Permasalahan disetiapniat baik pasti ada namun karena kebersamaan dan frekuensi yang satu tujuan semua menjadi ringan dan terselesaikan, meskipun meninggalkan benak di dalamnya naamun karena semua itu jadi terbitlah cerita ini.😁 🌱 

Tetap semangat berjuang untuk kebajikan selama nafas masih berhembus dan biarlah bumi menjadi saksi jejak akan perjuangan ini.